Iklan. Setiap hari kita semua rasanya tidak pernah luput darinya. Mulai dari bangun tidur hingga akhirnya tidur kembali. Atau jangan-jangan juga di dalam mimpi kita masih juga bertemu iklan? Ada yang seperti itu? Kalo aku sih... Yah nggak inget hehe.
Sudah puluhan
tahun aku dan mungkin juga teman-teman dicekoki pemandangan indah nan
menyilaukan yang dihadirkan lewat iklan, sampai-sampai pernah terbersit di
pikiranku betapa enaknya jika bisa hidup di sana, di dunia iklan. Ya. Di mataku
dunia yang dihadirkan oleh iklan-iklan itu begitu indah dan yah aku memang
sering kali bermimpi untuk bisa tinggal di dalamnya.
Siapa yang tidak
berminat untuk tinggal di dunia yang begitu damai, tertata dan ideal? Dunia di
mana segala keajaiban terjadi dengan begitu mudahnya. Bayangkan kita yang di
dunia nyata harus jungkir balik membersihkan lantai yang kotor meski
menggunakan produk yang sama dengan yang diiklankan, sementara di iklan hanya
dengan sekali usap seluruh lantai bersih seketika dan muncul bunga-bunga.
Bahkan dunia sihir Harry Potter juga lewat.
Ingat-ingat juga
kapan terakhir kali kita dihadiahi senyum manis dan pelayanan prima di
tempat-tempat layanan umum pemerintah seperti di iklan-iklan itu? Nyaris tidak
pernah. Apalagi dengan segala proses njelimet plus mahal yang harus kita lalui
untuk mendapatkan pelayanan yang didengung-dengungkan mudah plus gratis di
iklan. Dan yang paling gampang nih, kapan sih kita ketemu polisi yang ramah dan
santun seperti yang ditampilkan di iklan-iklan layanan masyarakat itu? Yang ada
kita bawaannya malah keder dan pengen kabur kalo ngeliat mereka.
Bahkan dengan
segala kejadian miris yang ramai membanjiri kanal-kanal berita jujur saja
membuatku beneran tidak nyaman dan sangat yakin ini bukan dunia yang kita mau.
Apakah memang cita-cita kita untuk hidup di dunia yang manusianya menganggap
nyawa tidak berharga sehingga memperlakukannya seenak hati? Semua itu tentunya
juga bertolak belakang dengan iklan-iklan yang menampilkan sosok-sosok manusia
berhati mulia yang siap membantu sesama dengan senyum tulus terkembang di
wajah. Iklan-iklan yang menampilkan orang-orang yang sejuk tanpa terbersit
kebencian. Bertolak belakang sekali dengan kenyataan.
Ah, tapi itu kan
cuma iklan...
Mungkin begitulah
pandangan sinis beberapa orang, tapi menurutku mereka lupa satu hal. Iklan
sebenarnya bukanlah hanya alat komersil untuk menjebak orang-orang dengan
kemilaunya. Menurutku iklan, apa pun bentuknya adalah semacam manifestasi
harapan dan impian orang-orang akan dunia yang ideal tadi.
Dan jujur saja dengan
semakin tipisnya kenyamanan saat berusaha memandang realita kehidupan yang
dipajang di kanal-kanal, aku jadi lebih suka manteng iklan. Lebih sejuk buat
mata, pikiran, dan jiwaku. Halah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar