Rabu, 01 Agustus 2012

Bullying => Mental Orang Indonesia..???

Lagi-lagi media kita diributkan dengan kasus bullying yang kali ini berlangsung di salah satu sekolah terkemuka di ibukota. Sebelumnya juga kita sudah pernah dihadapkan pada berita-berita bullying yang bahkan dilakukan di sekolah yang akan mencetak calon-calon pemimpin negara ini. Bullying bukan kita saksikan juga bukan lagi sekedar di sekolah-sekolah itu, melainkan di dalam kehidupan sosial sehari-hari. Kelompok mayoritas melakukan aksi bullying kepada kelompok minoritas yang tidak sepaham, bahkan mungkin para koruptor sedang asik membully para penegak hukum yang jujur di negara ini.

Melihat semua itu jujur saja aku jadi bertanya-tanya dimana sifat dan mental bangsa yang selama ini kita dengung dan agungkan? Segala mental dan sifat yang damai dan sejuk itu seolah-olah menghilang tak berbekas berganti dengan sikap yang panas dan kasar. Apakah bullying itu memang sifat sejati bangsa ini? Atau mungkin ada semacam virus tak terdeteksi yang diam-diam sudah menjangkiti semua seperti di film-film zombie itu?

Seringkali kita melihat pembahasan tentang kenapa sifat-sifat bullying itu bisa muncul karena sejatinya tidak ada apa pun yang mendadak muncul tanpa pemicu atau bibit yang tumbuh jika tidak dirawat dan dipupuk. Banyak para ahli yang mempercayai bahwa keluarga yang harusnya diperkuat untuk bisa membentengi anak-anak dari virus berbahaya itu.

Namun kita juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri betapa sistem pendidikan dan pengasuhan anak-anak dewasa ini sudah sangat jauh berbeda. Seberapa banyak keluarga yang hanya mendidik anak-anaknya dengan materi? Para orang tua rata-rata berpendapat dengan hanya melengkapi kebutuhan materi maka mereka sudah melakukan yang terbaik. Betapa banyak orang tua yang seolah sudah tidak sempat lagi mendidik anak-anaknya tentang budi pekerti, dan beranggapan itu adalah tugas guru di sekolah. Mereka terkesan 'lepas tangan' dan sebagai ganti anak-anak itu akan mencari sendiri dari luar sehingga seringkali anak-anak itu terseret ke nilai-nilai yang tidak baik.

Betapa banyak orang tua yang karena keterbatasan waktu akhirnya memilih untuk membiarkan anak-anaknya melakukan yang mereka suka karena berpikir itu adalah salah satu cara mereka menebus kekosongan yang tercipta di antara mereka selama ini. Anak-anak tumbuh tidak terkendali dengan segala pandangan dan pendapatnya yang sangat mungkin melenceng. Anak-anak tumbuh menjadi raja di rumah orang tuanya dan sifat itu terbawa ke luar.

Betapa banyak orang tua yang karena merasa sudah tua maka memutuskan untuk berhenti belajar dan hidup. Mereka begitu jauh tertinggal informasi sehingga anak-anak akan semakin mudah mematahkan argumentasi mereka dengan alasan perbedaan zaman. Orang tua harusnya tetap bisa memantau dan terus mengupdate diri agar bisa membentengi anak-anak mereka dari kemungkinan membully atau dibully.

Sebenarnya sangat banyak penyebab muncul dan suburnya sifat bullying itu belakangan ini. Namun yang pasti adalah kepedulian orang tua atas perkembangan anak-anaknya yang sangat utama. Kenapa harus mencekoki anak-anak dengan segala materi dan kemudahan tanpa ada rambu-rambu hanya agar bisa terbebas dari tanggung jawab sebagai orang tua yang sebenarnya?

Jika memang demikian maka jangan heran jika suatu hari bangsa ini akan berubah menjadi bangsa zombie. Bangsa zombie yang kelihatan hidup namun sebenarnya sudah mati dan membusuk. Dan pastinya harus dimusnahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar