Sesuai dengan permintaan seseorang untuk didongengin tentang ‘mantan-mantan’ yang pernah hadir mengisi hidupku dan sodari-sodariku di masa lalu, maka untuk beberapa hari ke depan aku akan mulai menceritakan mereka satu per satu karena memang daftarnya panjang hehe… Tuh kan, ketauan aku ini ‘player’ :D
Kisah tentang
mantan-mantan-ku akan dimulai dari Duo Manis. Ya bukan hanya Maiya Estianty
yang bisa bikin Duo Maia. Kami malah pernah lebih dulu disantroni Duo Manis.
Saat itu entah dapat wahyu dari mana, ortu memutuskan
untuk memberi kami teman bermain berujud makhluk berbulu yang menggemaskan
namun hobi mencakar. Yak, kami diberi hadiah dua ekor kucing. Kucing-kucing itu
kami ambil dari rumah nenek. Umur mereka sudah lumayan dewasa karena ortu
mungkin berpikir ribet kalo mengurusin yang masih bayi lagi. Tapi itu juga
letak kesalahannya, karena mereka sudah dewasa maka otomatis lebih gede ego-nya
sehingga pastinya amat sangat bandel. Duo Manis ini bahkan tidak segan-segan
mencakar kami, dan cakarannya itu sungguhan. Sungguhan melukai.
Si Manis pertama betina
berwarna hitam dengan liris abu samar, sementara yang kedua jantan berwarna
abu-abu. Dan dengan segala pemberontakan mereka, akhirnya kami tidak pernah
benar-benar merasakan bermain asik bersama mereka. Mereka bahkan milih-milih
makanan. Ampun deh. Bukannya asik, yang ada malah kami yang saat itu masih
kecil-kecil rada ketakutan dengan mereka. Hanya bisa memandang dari jauh
(halah). Karena kalo kami membelai saat mood mereka lagi buruk, langsung dapat
hadiah cakaran.
Kalo sudah begitu
rasanya wajar aja jika hubungan kami pun berumur pendek. Dan lagi-lagi bukan
kami yang memutuskan untuk menyudahi hubungan yang tidak sehat itu. Duo Manis
lebih dulu memutuskan untuk minggat ketika kami sedang pergi liburan dan itulah kegagalan
pertama kami menjalin hubungan dengan kucing.
Pelajaran :
Hubungan yang
tidak sehat memang harus disudahi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar